Nama : Wiwit Zuriati Uno
Nim : 821310026
Kelas : B-2010
TABLET (COMPRESSI)
A. Definisi Tablet
Tablet merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler. Kedua permukaan rata atau cembung.
Mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan.
Tablet bisa berbentuk silinder, kubus, cakram, bundar, batang, telur/peluru, pipih/sirkuler, oval, cincin,dll.
B. Ukuran Tablet
Tablet dibuat dengan ukuran sebagai berikut :
a. Menurut R.Voigt
* Garis tengah pada umumnya 15-17 mm
* Bobot tablet pada umumnya 0.1-1 gr.
b. Menurut Lachman
* Tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inc
* Berat tablet berkisar antara 120-700 mg ? 800 mg
* Diameternya 1/4 – 7/6 inci
c. Menurut Dom Martin
* Diameternya 1/8 – 1 1/5 inci
d. Menurut FI III dan FN
* Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet TIDAK lebih
dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.
C. Keuntungan Dan Kerugian Sediaan Tablet
Kuntungan obat dalam sediaan tablet adalah sebagai berikut :
1. Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis yang tepat jika
diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan efek ya
2. Tablet tidak mengandung alcohol
3. Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.
4. Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas
bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel
dan mudah pemberiannya.
5. Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisien.
6. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan
yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan
ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
7. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan
tertinggal ditenggorokan, terutama bila tersalut yang
memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan diusus atau produk lepas lambat.
10. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran.
11. Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
12. Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin
menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan
penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk
pengolahannya.
13. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol
dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat
diminum, atau memisah dimulut.
14. Konsentrasi yang bervariasi.
Kerugian obat dalam sediaan tablet adalah sebagai berikut :
1. Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
2. Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
3. Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.
4. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak
untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut
adalah permen.
5. Warnanya cenderung memberikan bahaya.
D. Jenis-Jenis Tablet
1. Tablet kompresi
Adalah tablet kompresi yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi
berbagai bentuk tablet dan ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya
diberi tambahan sejumlah bahan pembantu.
2. Tablet kompresi ganda
Adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan.
3. Tablet salut gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula.
Tujuan penyalutan ini adalah auntuk melindungi obat dari udara dan
kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan gangguan dalam
pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat.
4. Tablet diwarnai coklat
Tablet ini menggunakan coklat untuk menyalut dan mewarnai tablet,
misalnya dengan menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai warna
tiruan coklat.
5. Tablet salut selaput
Tablet kompresi ini disalut dengan selaput tiais dari polimer yang larut atau yang
tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet.
6. Tablet kunyah
Yaitu tablet yang dikunyah lembut, segera hancur ketika dikunyah adalah
dibiarkan larut dalam mulut, terasa enak dan menarik, biasa digunakan
untuk tablet anak, antisid dan antibiotic.
7. Tablet effer vescent
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang
mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan lain yang mampu
melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Campurannya biasanya adalah
asam dan basa. Asamnya adalah as. Sitrat atau as. Tartrat. Sadangkan
basanya adalah basa karbonat.
8. Tablet hipodermik
Yaitu tablet yang diperuntukkan atau dimasukkan dibawah kulit dibuat secara septic dan streril mungkin.
9. Tablet larut
Tablet yang ditujukan pada umumnya untuk antiseptic. Berupa larutan
untuk luka atau infeksi pada kulit persyratan utama zat aktif dan zat
adiktif harus larut sempurna dalam pelarut membentuk larutan yang
sempurna dan tidak toksik.
10. Tablet hisap
Digunakan untuk pengobatan local disekitar mulut.
11. Tablet Salut enteric
Tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur dilambung tapi diusus.
12. T ablet sublingual atau bukal
Yaitu tablet yang disisipkan dipipi dan dibawah lidah. Biasanya
bentuknya datar, tablet oral yang direncanakan larut dalam kantung pipi
adalah dibawah lidah untuk diabsorpsi melalui mukosa oral. Tujuannya
agar obat dapat diabsorpsi dengan cepat.
13. Tablet triturate
Bentuk tablet ini biasanya kecil dan silinder dibuat dengan cetakan atau
dibuat dengan kompressi mengandung sejumlah kecil obat keras.
14. Tablet pembagi
Yaitu tablet yang digunakan untuk membuat puyer.
15. Tablet penglepas terkendali
Yaitu tablet dari kapsul yang penglepasan obatnya secara terkendali.
E. Metode Pembuatan Tablet
1. Metode granulasi basah
Tahapannya :
* Pengeringan bahan obat dan zat tambahan
* Pencampuran serbuk gilingan
* Persiapan larutan pengikat
* Pencampuran larutan pengikat dan campuran serbuk hingga membentuk massa yang basah.
* Pengayak kasar dari massa yang basah menggunakan ayakan no 6-12.
* Pengeringan granul basah
* Pengayakan granul kering dengan pelicin dan penghancur.
* Pencampuran bahan ayakan.
* Tablet dikempa.
2. Metode granulasi kering
Tahapannya :
* Penggilingan bahan obat dalam bahan tambahan.
* Pencampuran bahan yang telah digiling
* Pengempaan menjadi tablet yang besar.
* Slug dan pengayakan
* Pencampuran dengan pelican dan penghancur
* Tablet dikempa.
3. Metode kempa langsung
Tahapannya :
* Penggilingan dari bahan obat dan bahan tambahan.
* Pencampuran dari semua bahan.
* Tablet dikempa.
F. Pertanyaan
1. Sebutkan macam-macam metode pembuatan tablet
Jawaban:
Metode granulasi basah, Metode granulasi kering, Metode kempa langsung
2. Sebutkan ukuran tablet menurut R.Voigt
Jawaban: * Garis tengah pada umumnya 15-17 mm
* Bobot tablet pada umumnya 0.1-1 gr.
3. Apa yang dimaksud dengan tablet effer vescent?
Jawaban : Tablet effer vescent adalah tablet berbuih dilakukan dengan
cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer adalah bahan
bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air.
Campurannya biasanya adalah asam dan basa. Asamnya adalah as. Sitrat
atau as.Tartrat. Sedangkan basanya adalah basa karbonat.
4. Sebutkan kerugian obat dalam sediaan tablet
Jawaban: 1. Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
2. Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
3. Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.
4. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-
anak untuk menjaga kesalahan karena menurut
mereka tablet tersebut adalah permen.
5. Warnanya cenderung memberikan bahaya.
5. Apa yang dimaksud dengan Tablet?
Jawaban:
Tablet merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler. Kedua permukaan rata atau cembung.
Mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan.
PIL (PILULAE)
A. Definisi Pil
Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan
obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang
ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada
seduhan jamu.
B. Persyaratan Pil Dalam Farmakope Indonesia
1. Keseragaman Bobot
Timbang 20 Pil satu persatu, hitung bobot rata-rata. Penyimpangan
terbesar yang diperbolehkan bobot rata-rata adalah sebagai berikut:
Bobot Rata-Rata Penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata yang diperbolehkan ( % )
18 Pil 2 Pil
100 -250 mg
251-500 mg 10%
7,5% 20%
15%
2. Waktu Hancur Pil
a. Tidak lebih dari 15 menit untuk Pil tak bersalut
b. Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput
c. Pil bersalut enterik, 3jam dalam larutan NHCl dan tidak lebih dari 60 menit dalam larutan dapar PH 6,8.
C. Macam-macam sediaan Pil
Bolus : >300 mg
Pil : 60-300 mg
Granul : 1/3 – 1 grain (1 grain = 64,8 mg)
Pravul : < 1/3 grain
D. Keuntungan Dan Kerugian Sediaan Pil
Keuntungan obat dalam sediaan pil adalah:
1. Mudah digunakan atau ditelan
2. Rasa obat yang tidak enak dapat ditutupi
3. Relatif stabil dibanding serbuk dan solutio
4. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara lambat, misalnya pada kathartika
Kerugian obat dalam sediaan pil adalah
1. Tidak sesuai untuk obat yang dikehendaki aksinya cepat
2. Tidak sesuai untuk obta-obat yang dalam keadaan larutan pekat mengiritasi lambung
3. B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah lebih.
E. Formula Sediaan Pil
1. Bahan Obat
Berwujud padat, ½ padat, ataupun cair.
2. Bahan Tambahan
• Bahan Pengisi
• Bahan Pengikat
• Bahan Pembasah
• Bahan penabur
• Bahan penyalut
• Bahan pemecah
F. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan Pil (Pilulae)?
Jawab: Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung
bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang
ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan
pada seduhan jamu.
2. Sebutkan waktu hancur pil berdasarkan farmakope indonesia
Jawab:
a. Jawab: Tidak lebih dari 15 menit untuk Pil tak bersalut
b. Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput
c. Pil bersalut enterik, 3jam dalam larutan NHCl dan tidak lebih dari 60 menit dalam larutan dapar PH 6,8.
3. Sebutkan macam-macam sediaan Pil
Jawab:
Bolus : >300 mg
Pil : 60-300 mg
Granul : 1/3 – 1 grain (1 grain = 64,8 mg)
Pravul : < 1/3 grain
4. Sebutkan kerugian dalam sediaan Pil
Jawab:
a. Tidak sesuai untuk obat yang dikehendaki aksinya cepat
b.Tidak sesuai untuk obta-obat yang dalam keadaan larutan pekat mengiritasi lambung
c. B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah lebih.
5. Sebutkan jenis-jenis bahan tambahan dalam formula pil
Jawab:
• Bahan Pengisi
• Bahan Pengikat
• Bahan Pembasah
• Bahan penabur
• Bahan penyalut
• Bahan pemecah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar